TV Digital Surabaya - Berikut ini adalah pengetahuan singkat tentang prinsip kerja TV Tabung, Plasma, LCD dan LED TV.
TV Tabung (CRT TV)
CRT (Cathode Ray Tube) TV atau yang biasa disebut dengan TV Tabung
adalah teknologi yang umumnya digunakan pada monitor PC dan televisi
keluaran lama, dan merupakan cikal-bakal keluarnya jenis TV modern
seperti Plasma TV, LCD TV, LED TV.
Gambar yang dihasilkan pada TV Tabung berasal dari katoda tabung yang
dipanaskan pada saat TV menyala dan memicu penembakkan elektron dari
balik tabung menuju ke phosphor yang terletak di layar (bagian depan).
Ketika elektron tersebut mengenai phosphor, hal ini akan menyebabkan
layar monitor TV Anda akan menyala.
Warna yang dihasilkan pada layar sebenarnya merupakan perpaduan antara tiga warna dasar: merah, hijau, dan biru (RGB).
TV Tabung memiliki harga yang lebih terjangkau
dibandingkan dengan kebanyakan TV modern. Untuk kualitas gambar yang
dihasilkan, TV dengan jenis ini memang dapat dikatakan sebagai yang
terbaik dengan harga yang terjangkau. Tingkat kedalaman warna, Response Time, dan lebar sudut pandangnya masih dapat diunggulkan, didukung pula dengan tingkat kontras yang mencapai 15,000 : 1. Selain itu, TV Tabung merupakan TV yang tahan lama bila dibandingkan dengan jenis lainnya.
Ditinjau dari ukurannya, TV Tabung cenderung lebih tebal dan berat,
ukuran layarnya pun tidak lebih lebar dari 36 inch pada umumnya. Hal
inilah yang menyebabkan masyarakat jaman sekarang cenderung beralih
menggunakan Plasma TV, LCD TV, atau LED TV dengan ukuran yang lebih
tipis. CRT TV juga membutuhkan daya listrik yang cukup besar sehingga dianggap tidak ramah lingkungan.
Plasma TV
Plasma TV merupakan perkembangan teknologi yang paling awal pada slim
TV dengan resolusi tinggi. Nama “plasma” ini sendiri pada dasarnya
disesuaikan dengan prinsip kerjanya, yakni menggunakan plasma (sejenis
gas yang dapat memisahkan elektron dari inti atom) untuk memproduksi
gambar pada TV. Secara lebih rinci, arus listrik yang masuk akan
menghasilkan elektron yang akan bereaksi dengan molekul air raksa
(mercury) dan menghasilkan sinar ultraviolet (UV).
Radiasi dari sinar UV ini akan menghasilkan sel yang berisi gas
phosphor dan berwarna dasar RGB (red, green, blue). Ketiga sel warna
dasar ini akan bergabung dan membentuk satu pixel (titik pada layar) dan
dapat Anda atur komposisi masing-masing warnanya melalui pengaturan
pada Plasma TV Anda. Sisa energi yang tidak terserap oleh gas phospor
akan diubah menjadi panas dan sebagian kecil lagi keluar dari panel TV
yang terbuat dari kaca. Sehingga jika Anda mencoba untuk meraba panelnya
saat menyala, akan terasa seperti ada sedikit stun feedback (setrum).
Keunggulan Plasma TV dibanding TV lainnya adalah memiliki sudut pandang yang lebih lebar dan tingkat kontras yang tinggi (10,000 : 1). Selain itu, Plasma TV cenderung lebih murah
dibandingkan dengan LCD atau LED, bahkan dengan harga sekian Anda sudah
dapat menikmati tampilan gambar yang bagus (tidak blur) karena Plasma
TV memiliki tingkat Refresh Rate dan Response Time yang tinggi (hingga 600 Hz).
Namun, perlu diingat pula bahwa Plasma TV saat ini cenderung berbobot lebih berat karena umumnya berukuran di atas 32 inch, serta boros energi listrik.
Selain itu, tingkat kualitas gambar yang dihasilkan akan menurun
seiring dengan lamanya penggunaan, bahkan dapat menimbulkan burn-in
(gambar diam atau berbayang).
LCD TV
LCD (Liquid Crystal Display) TV adalah teknologi pada TV yang
menggunakan liquid crystal technology untuk memproduksi gambar, umunya
seperti yang terdapat pada monitor PC yang beredar di pasaran saat ini.
TV dengan jenis ini memiliki keunggulan dari segi ukuran sehingga Anda dapat menemukannya di toko-toko elektronik dengan varian ukuran yang lebih beragam.
Selain itu, teknologi anti-glare (tanpa bayangan), warna yang lebih realistis, low-radiation, namun dengan konsumsi listrik yang lebih rendah dari Plasma TV, menyebabkan LCD TV cocok digunakan sebagai layar PC Anda di rumah maupun di kantor.
Kelemahan mendasar dari LCD TV ini pada umumnya dapat Anda rasakan
ketika menonton TV terutama di ruang yang kurang pencahayaan. Jika
dibandingkan dengan jenis TV lainnya, LCD TV akan menghasilkan kualitas
gambar dan kontras yang kurang baik apabila dilihat dari sudut yang
lebih lebar. Selain itu, tingkat Refresh Rate dan Response Time yang rendah menyebabkan TV ini menghasilkan gambar yang sedikit lebih lambat bila dibandingkan dengan TV lainnya.
Anda dapat membuktikannya dengan cara menonton TV Tabung (CRT) dan
LCD TV secara bersamaan. Hingga saat ini, para produsen LCD TV masih
mematok harga yang cukup mahal pada produk LCD TV dengan ukuran yang
lebih besar.
LED TV
LED (Light Emitting Diode) TV merupakan salah satu perkembangan
terbaru pada TV yang pada dasarnya mengadopsi sistem pada LCD TV, namun
sudah dilengkapi dengan teknologi LED Back Light. Dibandingkan dengan
lampu neon, lampu LED jelas lebih unggul dari sisi “life-time” nya
(karena lebih sedikit menghasilkan panas), lebih hemat listrik, dan
cenderung lebih terang.
Karena ukuran lampu LED yang jauh lebih kecil daripada lampu neon,
hal ini memungkinkan produsen LED TV untuk membuat TV dengan ukuran yang
jauh lebih tipis daripada LCD TV (sekitar 1.18 inch). Design yang slim
inilah yang menyebabkan LED TV cenderung dijual dengan harga yang cukup
mahal di pasaran (sekitar 20% lebih mahal atau 1.5 kali lipat dari
harga LCD TV biasa).
TV dengan jenis ini jelas lebih unggul di antara jenis TV pendahulunya; dengan tingkat ketajaman gambar dan gradasi yang setara LCD TV, lebar sudut pandang yang setara Plasma TV, dan pengaturan gerak (motion-handling) yang melebihi TV Tabung.
Selain itu, LED TV dapat dikatakan jauh lebih unggul dibandingkan LCD TV biasa dilihat dari tingkat kontrasnya yang sangat tinggi (1,000,000 : 1), konsumsi listrik yang jauh lebih rendah, dan lebih ramah lingkungan.
Makasih boss
BalasHapus