Senin, 18 Januari 2016

Apa Itu Yang Di Maksud Dengan Tap, Splitter, Combiner dan Multiswitch Serta Perbedaannya


TV Digital Surabaya - Ada baiknya kali ini kita membahas mengenai alat yang sangat familiar dalam dunia parabola maupun dunia TV kabel, sering kita mendengar nama Switching atau splitter. Switching atau splitter mempunyai saudara yang mirip cara kerjanya namun berbeda dalam fungsinya seperti misalnya Tap ataupun diplexer.. 

Dalam kesehariannya alat ini biasa digunakan untuk keperluan instalasi pemasangan dan penyaluran sinyal RF seperti TV kabel, Kabel Parabola dan LNB, CATV, MATV dll. seperti untuk keperluan di rumah maupun yang biasa digunakan di hotel-hotel baik yang outdoor maupun yang indoor.

Perbedaan Tap, Splitter, Combiner dan Multiswitch maupun diplexer:

Apa itu Tap? 
Tap dapat diumpamakan sebuah keran atau alat persimpangan sebagai penyalur dalam hal ini adalah kabel yang dapat ditarik sepanjang rumah dan dibagi bagi lagi untuk memenuhi kebutuhan televisi, tap tidak memiliki fungsi khusus pada bagian pengolah yang lebih komplek, penggunaan tap sangat rentan jika digunakan dalam penggunaan tv kabel sehingga sangat memungkinkan pencurian saluran tv kabel dengan teknologi tua. Tap tidak mempunyai penguatan atau mengolah sinyal masuk untuk dikeluarkan, tap hanya sebagai penyalur dan pelancar persimpangan.
Beberapa tempat istilah tap digunakan  untuk jenis perangkat yang dapat mengubah sinyal dari satu jenis ke jenis yang lain namun hanya sebuah sebutan sedangkan tidak sesuai dengan fungsi sebenarnya. 

Apakah Combiner itu ?:
Sebuah Combiner adalah perangkat yang mengambil dua sinyal dan menempatkan mereka pada kabel tunggal tanpa "terjemahan." Menggunakan Kombinasi adalah seperti menuangkan dua cairan ke dalam gelas yang sama, semua campur aduk. Jika pencampuran tidak benar combiner dapat menciptakan masalah, seperti jika Anda mencampur jus semangka dan jus cabe. Sebuah combiner hanya mengambil semua sinyal dan mencampur mereka bersama-sama. Combiner hanya dipergunakan untuk keperluan tertentu saja. 
combiner

Apa itu Diplexer ?:
Sebuah diplexer dapat mengambil dua sinyal dari dua kabel yang berbeda kemudian dapat mengeluarkan sinyal pada satu kabel. Oleh sebab itu diplexer biasanya digunakan untuk melakukan pencampuran sinyal.

Ada berbagai macam diplexers. 
Diplexers pasif fungsinya lebih dari sekedar combiners yang mengambil dua sinyal dan tidak akan saling mengganggu satu sama lain kemudian disalurkan dalam satu kabel. 
Diplexers aktif difasilitasi penguat untuk menyuplai jumlah kerugian yang terjadi ketika sinyal bergerak melalui sistem. Diplexers aktif juga dapat menggeser frekuensi sendiri sehingga bekerja tidak ada ketergantungan input. sehingga bisa berfungsi  menjadi modulator. 
diplexer

Bagaimana Cara bekerja diplexers? 
Diplexers dapat bekerja dan bisa menampung banyak frekuensi yang berbeda. Itu sebabnya Anda mendapatkan banyak saluran dalam satu kabel. dapat dipastikan bahwa sinyal siaran tidak saling mengganggu satu sama lain, sehingga diplexer sangat banyak digunakan oleh perusahaan provider siaran dan tidak ragu akan siaran miliknya terganggu oleh siaran dari perusahaan lain. 

Apa itu Splitter  ? :
Splitter dan diplexer dapat terlihat sangat mirip. Keduanya memiliki beberapa sambungan di satu ujung dan satu koneksi di sisi lain. Namun, diplexer mengambil dua sinyal masuk dan satu keluar dan sebaliknya. Sedangkan Splitter hanya mempunyai input satu arah yaitu satu sinyal input dan membuat dua output (Indoor). 
Penggunaan yang paling umum dari splitter adalah untuk menambah jumlah  penggunaan televisi menggunakan kabel yang ada. Jika Anda memiliki antena anda dapat menggunakan splitter untuk membuat antena dapat tersalur ke lebih dari satu televisi. Jika anda memiliki sistem TV kabel atau TV satelit, anda dapat menggunakan splitter untuk menambahkan TV ke ruangan lain. Sebagian besar sistem modern dirancang untuk menggunakan splitter dengan cara ini, tetapi sistem / model lama akan menggunakan jalur terpisah untuk setiap TV dari terminal pusatnya. 
Memang terlihat begitu sederhana dan gampang digunakan tapi ingat bahwa setiap kali anda memisahkan sinyal menggunakan alat ini anda memotong kekuatan setengah dari kekuatan sinyal tersebut

Apa itu Multiswitch ?
Multiswitch bekerja  menggabungkan 18V dan sinyal satelit 13V (padahal sebenarnya adalah kelipatan untuk mengaktifkan polarisasi Horizontal atau vertikal. gabungan sinyal nya dikirim ke masing-masing Receiver. 
multiswitch

beda sama splitter, splitter tidak beroperasi pada frekuensi yang cukup tinggi untuk mengirim semua program siaran untuk Anda terima. Anda hanya akan mendapatkan sebagian dari program.

Untuk lebih memahami bagaimana multiswitch bekerja dengan antena parabola, mari kita pahami tentang bagaimana alat ini bekerja. 

LNB pada parabola Anda mampu melakukan "tuning" ke transponder satelit yang menyiarkan program polaritas kiri atau kanan (L/R atau V/H). Penjelasan teknis ini cukup penting. Ketika anda menyetel receiver anda, receiver mengirimkan sinyal ke kabel coax lalu ke LNB dalam bentuk tegangan DC 14 volt atau 18 volt untuk memilih polaritas transponder yang Anda minta . Inilah sebabnya mengapa Anda tidak dapat menggunakan splitter untuk menambahkan receiver tambahan. Begini penjelasannya ketika LNB mendapat perintah dari dua penerima dan saat kedua receiver tersebut mencoba untuk mengakses transponder pada polaritas yang berbeda maka anda bisa mendapatkan sinyal pada satu penerima sementara tidak untuk yang lain jika transponder yang berbeda ini dipilih oleh masing-masing receiver. Anda dapat mengatur dua penerima pada sebuah antena parabola dengan LNB ganda menggunakan dedicated line untuk setiap penerima. Jika Anda ingin mengatur lebih dari dua penerima maka Anda perlu multiswitch. 

Sebuah multiswitch pada dasarnya adalah sebuah kotak yang berisi splitter dan switch A / B. Output dari masing-masing LNB yang terhubung ke input A dan B dari multiswitch. Dalam konfigurasi ini, satu LNB dikhususkan untuk transponder polaritas kiri dan LNB lainnya digunakan untuk polaritas kanan. Masukan untuk multi-switch dari LNB dibagi untuk masing-masing 4 atau 8 output (bisa lebih jika menggunakan multiswitch  lebih besar). Output yang berbeda ini dipasangkan dan dihubung ke serangkaian switch A / B sehingga satu sisi switch melihat masukan A dan sisi lain melihat masukan B dan rangkaian ini menjadi banyak.

Output dari multiswitch yang diarahkan ke masing-masing penerima yang Anda miliki di rumah Ketika Anda menyetel ke saluran, bukan LNB lagi yang bekerja mengalihkan ke polaritas 14-volt atau 18 volt sinyal namun  switch yang ada dalam multiswitch lah yang secara otomatis menyalurkan polaritas pilihan untuk saluran / transponder yang diinginkan. 

Seperti yang telah dijelaskan di atas ada dua jenis multiswitch yaitu  pasif (unpowered) dan aktif (powered). Jika Anda memiliki kabel yang panjangnya lebih dari 100 meter untuk setiap penerima,  maka gunakan multiswitch aktif. kabel coax yang terlalu  panjang dapat menurunkan tegangan output dari penerima dan multiswitch mungkin tidak bekerja lagi dengan benar jika kehilangan tegangan terlalu besar. Multiswitch aktif dibuat untk bisa mendeteksi perbedaan dan titik jenuh tegangan.

Semoga informasi yang sedikit ini bermanfaat untuk Anda.

Untuk pemasangan parabola wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Krian dan sekitarnya Anda bisa menghubungi kami di no telp/Whatsapp 085707129990. 
Di jamin dengan harga murah dengan siaran chanel yang maksimal.

Sumber : 
http://pasangkabelnya.blogspot.co.id/

Minggu, 03 Januari 2016

Jenis-Jenis Kabel Coaxial dan Kegunaannya

TV Digital Surabaya - Coaxial atau kabel coax adalah kabel yang paling umum digunakan untuk transmisi sinyal video. Dalam kabel koaksial terdapat tembaga padat di pusatnya yang berfungsi sebagai konduktor. Konduktor ini dibungkus oleh lapisan insulator, kemudian oleh foil dan lapisan ‘metal shielded’ sebagai konduktor luar dan akhirnya dibungkus lagi dengan lapisan paling luar yaitu PVC jaket.

Semua sebutan umum "RG" (contoh: RG-6, RG-11, RG-59 dll) berlaku untuk berbagai jenis kabel koaksial. Beberapa orang mungkin berpikir nama "coaxial" atau "coax" berarti "kabel dengan F-koneksi" atau "kabel antena" tapi nama itu bisa memberi klasifikasi yang jauh lebih luas. Kabel koaksial adalah semua kabel yang terdapat dua konduktor di dalamnya dan ini bisa mencakup semua jenis kabel video yang umum seperti S-video dll. RG adalah singkatan dari "Radio Guide".


Berbagai macam kabel koaksial dan perbedaannya

Sebutan “RG” Yang paling umum saat ini adalah RG-59, RG-58, RG-11, RG-8 dan RG-6. Perbedaannya impedansi RG-8 dan RG-58 adalah 50 ohm biasa digunakan dalam transmisi radio atau dalam jaringan komputer, RG-58 kabelnya agak lebih kecil dan RG-8 kabelnya lebih besar. Sebagai kabel 50 ohm, kedua jenis ini tidak cocok untuk karya video.


RG-59, RG-11 dan RG-6 adalah semua jenis kabel 75 ohm, dengan RG-11 sebagai kabel yang terbesar, RG-6 ditengah-tengah dan RG-59 sebagai kabel yang terkecil. RG-6 adalah kabel yang paling sering didistribusikan dan yang paling banyak digunakan. Karena kabel RG-6 digunakan untuk menghubungkan TV set ke CATV (cable television) signal distributor, maka kabel ini juga sering dinamakan sebagai kabel rumah. RG-6 adalah penerus kabel RG-59. RG-59 dan RG-6 keduanya sangat umum dalam penggunaan A/V di rumah, ini dikarenakan ukuran mereka yang kompatibel dengan berbagai konektor. Keduanya tersedia dalam berbagai jenis, dengan lapisan shield, dielektrik, jaket, dan bahan pusat konduktor yang berbeda. Kabel koaksial yang digunakan untuk aplikasi video sebagian besar memiliki nominal impedansi 75 ohm.

Apakah Kabel dari Plastik tahan lama?

Orang banyak yg berpikir kabel yang terbuat dari plastik akan bertahan selamanya, tetapi itu tidak benar. Kabel yang dipasang di luar ruangan akan dihantam terus-terusan dengan infra merah (panas), radiasi ultra violet, air, dingin dan angin (menyebabkan abrasi). Semua itu digabung dapat membuat kabel plastik menjadi rapuh dan patah. Dan ketika itu terjadi, cairan kimia atau minyak dapat masuk ke dalam dan menimbulkan korosi pada metal shield di kabel tersebut, cairan tersebut juga dapat masuk dan mengalir di dalamnya dan menghancurkan apa pun yang terhubung pada kabel ini. Namun, anda bisa membantu membuatnya untuk bertahan lebih lama dengan mengikat atau menjepit kabel untuk mencegah gerakan (tapi pastikan agar kabelnya tidak robek atau bengkok oleh jepitannya itu sendiri), anda juga bisa mencatnya dengan cat tahan air (waterproof). Jauhkan dari panas dan benda tajam. Hindari menempatkannya di daerah yang becek atau berair.

Komponen Termahal


Komponen yang paling mahal di kabel koaksial adalah tembaganya. Sebagian kabel ada yang lebih mahal dikarenakan kabel tersebut mengandung lebih banyak tembaga dan kabel yang memiliki lebih sedikit tembaganya akan lebih murah. Ini dikarenakan dalam beberapa tahun terakhir, harga tembaga meningkat secara dramatis dan akan terus meningkat. Kabel yang mengandung sedikit tembaga memiliki resistan yang tinggi dan tentunya akan meningkatnya juga kehilangan signal. Kabel koaksial yang terbuat dari tembaga-tembaga akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan yang terbuat dari tembaga-aluminium. Untuk performa yang bagus, anda bisa membeli kabel yang memiliki solid copper konduktor.

Panjangnya Kabel

Kualitas sinyal kabel TV akan menurun jika kabel diperpanjang. Panjang kabel juga berperan sangat penting, kabel dengan kualitas terbaik bisa kehilangan banyak sinyal jika anda tidak mengaturnya dengan benar. Cobalah untuk membuat kabel sependek mungkin dan jangan menyisakan gulungan pada kabel.
Jika ada sebagian chanel yang bermasalah dan sebagian tidak, banyak orang yg banyak berpendapat kalau kesalahannya bukan terdapat pada kabel karena kalau kesalahannya ada pada kabel maka semua chanelnya akan kena, sebenarnya mereka salah. Kabel Coaxial membawa sinyal frekuensi yg sangat tinggi. Oleh karena itu kesalahan sederhana saja seperti lekukan kecil atau bengkok dapat mempengaruhi frekuensi tertentu tanpa mempengaruhi chanel yg lain.